Beridirnya SD PHI
Bersamaan dengan didirikannya MA PHI, maka YPHI juga mendirikan SD
(Sekolah Dasar). Hadir
pada peresmian SD PHI Bapak Syamsu Riky Harun, Bapak Madris dan lain-lain. Dengan acara di mulai pada jam
08.00 hingga diresmikan oleh Bupati pada jam 09.00 pagi Minggu acara selesai menjelang shalat
zhuhur. Pendirian SD PHI diresmikan langsung oleh Bupati KDH Tanjung Jabung Bapak Hasanuddin
Kamaruddin dengan menyumbang untuk operasional SD dan MA PHI sebesar
Rp.25.000,-. Hanya beberapa kali saja mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Adapun
tujuan pendirian SD PHI ini adalah untuk melengkapi SD yang masih kurang di
Kuala Tungkal. Sebagai Kepala sekolah pertama adalah KH. Abdullah Wahab (hingga
tahun 1999) dengan dibantu oleh tiga orang guru, yaitu
Asnawi Badrun, Kasmijan dan Teguh.
Setelah
didirikannya SD PHI, maka tugas para guru selanjutnya adalah mencari murid agar
dapat bersekolah dengan cara door to door atau datang ke rumah
anak-anak yang tidak mampu dan putus sekolah yang kemudian meminta izin kepada
orang tua mereka masing-masing. Mayoritas mereka adalah anak-anak yang dekat
dengan SD PHI ini antara lain jalan Panglima dan jalan Nelayan. Jadi status SD
PHI ini dahulu adalah “sekolah
tampungan”.
Bagi
anak-anak yang mampu memakai sepatu dan diharuskan membayar uang sekolah.
Sedangkan bagi anak yang kurang mampu hanya memakai sandal saja dan tidak sedikit di antara mereka
yang tidak memakai sepatu/sandal alias “kaki
ayam” dengan tidak memakai seragam sekolah (dengan pakaian seadanya).
Bagi mereka yang miskin tidak dipungut biaya (tidak membayar uang sekolah)
atau gratis.
Walaupun serba kekurangan,
terpenting bagi mereka adalah dapat bersekolah. Banyak di antara mereka adalah
anak-anak preman, anak-anak nakal, anak-anak berandal, anak-anak tidak mampu,
penjual ikan, penjual arang, tukang dan penjual
kayu bakar. Memang pada mulanya sangat menyedihkan sekali. Walaupun begitu,
perjuangan penuh untuk penyebaran pendidikan Islam dan umum tetap dilanjutkan
hingga sekarang, semua atas kehendak Allah, keikhlasan dan kesadaran yang
tinggi.
Karena banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan anak-anak pindahan
yang asalnya mereka sudah duduk di kelas 2 dan 3, maka SD PHI dibuka dari kelas
1 (20 orang), kelas 2 (15 orang) sampai kelas 3 (25 orang) dengan jumlah murid sebanyak ±60 orang. Walaupun dengan status sekolah
yang baru berdiri, akan tetapi muridnya sudah lumayan banyak ketika itu. Untuk
pelajaran dasar pertama yang diberikan kepada anak-anak adalah pelajaran
al-Qur’an, akhlak, berhitung, bahasa Indonesia dan lain-lain. Setelah 4 tahun berdiri
(lebih cepat 2 tahun dari sekolah biasanya, yaitu 6 tahun), maka SD PHI mengikuti Ujian Negara pertama pada tahun
1975 di SD 1 dengan mengikutsertakan 25 orang anak kelas 6 yang kesemuanya
dinyatakan lulus UN (Ujian Negara).[1]
Keterangan photo: Guru-guru SD MHI (sekitar 1977.
[1]KH. M. Abdullah Wahab. Wawancara, (Kamis, 1 September 2011).
Bahri, Syamsul,
Perguruan Hidayatul Islamiyah (PHI): Modernisasi Pendidikan
Islam di Tanah Tungkal, (2012), hlm.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !