PENANGKAPAN TG. H. DAUD ARIF DAN TG. H. ABDUL AZIZ, DLL, DALAM SEBUAH
KAPAL DAGANG "KM. BALI" DI PERAIRAN TUNGKAL DALAM DOKUMEN BELANDA
(TANGGAL 04-02-1948; JAM 01.30)
--------
E. Penangkapan Belanda Terhadap Kapal Dagang KM. Bali
Tindakan Belanda semakin mengganas dan sewenang-wenang menangkapi para pemimpin-pemimpin Jambi. Belanda menangkap sebuah kapal dagang bernama KM. Bali yang akan berangkat ke kota Jambi ditangkap Marine Belanda di perairan Kuala Betara dan Kuala Tungkal. Selain barang-barang dagangan seperti beras, di kapal tersebut juga terdapat penumpang, yaitu:
1. Kapten Tail.
2. Letda A. Saman.
3. Serma Kader (Cadet) Naning (Ajudan) dan beberapa orang pengawal.
4. Haryono (Kepala Pabean).
5. Pembantu Inspektur Kls. II Asmara Siagian (anggota Polisi).
6. Pegawai Doane.
7. Kapten M. Thaib RH (Komandan Batalion 18/Kompi Kuala Tungkal).
8. Letnan II R. Umar (Staf Batalion/Kompi Kuala Tungkal).
9. Serma Rivai.
10. Guru H. M. Daud Arif (Kepala Jawatan Agama dan Ketua Masyumi, Mudir PHI Kuala Tungkal).
11. Guru H. Abdul Azis (Hakim Agama Kuala Tungkal).
12. Guru H. M. Thaib (Pegawai Kantor Agama Kuala Tungkal).
13. Guru Gumri Abdullah (Guru agama) dan beberapa orang sipil lainnya.
14. Dll
--------
E. Penangkapan Belanda Terhadap Kapal Dagang KM. Bali
Tindakan Belanda semakin mengganas dan sewenang-wenang menangkapi para pemimpin-pemimpin Jambi. Belanda menangkap sebuah kapal dagang bernama KM. Bali yang akan berangkat ke kota Jambi ditangkap Marine Belanda di perairan Kuala Betara dan Kuala Tungkal. Selain barang-barang dagangan seperti beras, di kapal tersebut juga terdapat penumpang, yaitu:
1. Kapten Tail.
2. Letda A. Saman.
3. Serma Kader (Cadet) Naning (Ajudan) dan beberapa orang pengawal.
4. Haryono (Kepala Pabean).
5. Pembantu Inspektur Kls. II Asmara Siagian (anggota Polisi).
6. Pegawai Doane.
7. Kapten M. Thaib RH (Komandan Batalion 18/Kompi Kuala Tungkal).
8. Letnan II R. Umar (Staf Batalion/Kompi Kuala Tungkal).
9. Serma Rivai.
10. Guru H. M. Daud Arif (Kepala Jawatan Agama dan Ketua Masyumi, Mudir PHI Kuala Tungkal).
11. Guru H. Abdul Azis (Hakim Agama Kuala Tungkal).
12. Guru H. M. Thaib (Pegawai Kantor Agama Kuala Tungkal).
13. Guru Gumri Abdullah (Guru agama) dan beberapa orang sipil lainnya.
14. Dll
Penangkapan ini diikuti pula dengan penangkapan 11 orang bintara dan
tamtama lainnya dan beberapa orang (semua penumpangnya) yang kebetulan
menumpang kapal tersebut dari kota Jambi akan kembali ke posnya di
Pelabuhan Dagang dan Kuala Tungkal. Para guru yang ditangkap ketika
hendak menghadiri Konferensi Djawatan Agama (KDA). Kemudian mereka
dibawa ke Tanjung Pinang (Riau) sebagai tawanan perang
(krigsgevangenan), sedangkan beras di buang ke laut. Rombongan Letda A.
Laman Yatub dan Kapten M. Thaib RH dan Letda R. Umar serta anak buahnya
ditawan di Tanjung Pinang, sedangkan penumpang sipil lainnya dibebaskan.
Di antara mereka ini dibebaskan setelah adanya pertukaran tawanan
berdasarkan KMB atau Penyerahan Kedaulatan di Jakarta. Dengan banyaknya
konflik di daerah Jambi, menyebabkan Pemerintah Belanda khususnya
Kepala Badan yang menangani konflik di daerah Jambi (Hoofd van Het
Strijdbureau Djambi) meminta agar Wakil dari Kantor Perjuangan untuk
Wilayah Luar Negeri (daerah Malino) untuk menetapkan dan jika
memungkinkan agar didirikannya perwakilannya di pantai Kuala Tungkal.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !