SEJARAH BERDIRINYA SD PHI KUALA TUNGKAL - Tanjab Tempo Doeloe
Headlines News :
Home » » SEJARAH BERDIRINYA SD PHI KUALA TUNGKAL

SEJARAH BERDIRINYA SD PHI KUALA TUNGKAL

Written By Tungkal on Tuesday, February 18, 2014 | 12:53 AM



Beridirnya SD PHI
Bersamaan dengan didirikannya MA PHI, maka YPHI juga mendirikan SD (Sekolah Dasar). Hadir pada peresmian SD PHI Bapak Syamsu Riky Harun, Bapak Madris dan lain-lain. Dengan acara di mulai pada jam 08.00 hingga diresmikan oleh Bupati pada jam 09.00 pagi Minggu acara selesai menjelang shalat zhuhur. Pendirian SD PHI diresmikan langsung oleh Bupati KDH Tanjung Jabung Bapak Hasanuddin Kamaruddin dengan menyumbang untuk operasional SD dan MA PHI sebesar Rp.25.000,-. Hanya beberapa kali saja mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Adapun tujuan pendirian SD PHI ini adalah untuk melengkapi SD yang masih kurang di Kuala Tungkal. Sebagai Kepala sekolah pertama adalah KH. Abdullah Wahab (hingga tahun 1999) dengan dibantu oleh tiga orang guru, yaitu Asnawi Badrun, Kasmijan dan Teguh.
Setelah didirikannya SD PHI, maka tugas para guru selanjutnya adalah mencari murid agar dapat bersekolah dengan cara door to door atau datang ke rumah anak-anak yang tidak mampu dan putus sekolah yang kemudian meminta izin kepada orang tua mereka masing-masing. Mayoritas mereka adalah anak-anak yang dekat dengan SD PHI ini antara lain jalan Panglima dan jalan Nelayan. Jadi status SD PHI ini dahulu adalah sekolah tampungan”.
Bagi anak-anak yang mampu memakai sepatu dan diharuskan membayar uang sekolah. Sedangkan bagi anak yang kurang mampu hanya memakai sandal saja dan tidak sedikit di antara mereka yang tidak memakai sepatu/sandal alias kaki ayam” dengan tidak memakai seragam sekolah (dengan pakaian seadanya). Bagi mereka yang miskin tidak dipungut biaya (tidak membayar uang sekolah) atau gratis. Walaupun serba kekurangan, terpenting bagi mereka adalah dapat bersekolah. Banyak di antara mereka adalah anak-anak preman, anak-anak nakal, anak-anak berandal, anak-anak tidak mampu, penjual ikan, penjual arang, tukang dan penjual kayu bakar. Memang pada mulanya sangat menyedihkan sekali. Walaupun begitu, perjuangan penuh untuk penyebaran pendidikan Islam dan umum tetap dilanjutkan hingga sekarang, semua atas kehendak Allah, keikhlasan dan kesadaran yang tinggi. 
Karena banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan anak-anak pindahan yang asalnya mereka sudah duduk di kelas 2 dan 3, maka SD PHI dibuka dari kelas 1 (20 orang), kelas 2 (15 orang) sampai kelas 3 (25 orang) dengan jumlah murid sebanyak ±60 orang. Walaupun dengan status sekolah yang baru berdiri, akan tetapi muridnya sudah lumayan banyak ketika itu. Untuk pelajaran dasar pertama yang diberikan kepada anak-anak adalah pelajaran al-Qur’an, akhlak, berhitung, bahasa Indonesia dan lain-lain. Setelah 4 tahun berdiri (lebih cepat 2 tahun dari sekolah biasanya, yaitu 6 tahun), maka SD PHI mengikuti Ujian Negara pertama pada tahun 1975 di SD 1 dengan mengikutsertakan 25 orang anak kelas 6 yang kesemuanya dinyatakan lulus UN (Ujian Negara).[1]
Keterangan photo: Guru-guru SD MHI (sekitar 1977.

[1]KH. M. Abdullah Wahab. Wawancara, (Kamis, 1 September 2011).

Bahri, Syamsul, Perguruan Hidayatul Islamiyah (PHI): Modernisasi Pendidikan Islam di Tanah Tungkal, (2012), hlm. 
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Tanjab Tempo Doeloe - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya