SEJARAH PEMBANGUNAN GEDUNG MHI BARU - Tanjab Tempo Doeloe
Headlines News :
Home » » SEJARAH PEMBANGUNAN GEDUNG MHI BARU

SEJARAH PEMBANGUNAN GEDUNG MHI BARU

Written By Tungkal on Monday, February 17, 2014 | 4:32 PM



Pembangunan Gedung Baru MHI

Sesuai pandangan keagamaan yang tertanam di masyarakat, maka pada masa awal kemerdekaan para orang tua murid umumnya menyekolahkan anaknya sekaligus untuk 2 jenis pendidikan, yakni pagi masuk sekolah rakyat/pemerintah dan sore masuk sekolah madrasah. Ini merupakan tindakan agar anak mereka tidak hanya mempunyai pengetahuan umum saja, tetapi juga mempunyai pengetahuan agama. Pandangan masyarakat yang berlandaskan ajaran agama ini kemudian selaras dengan kurikulum pendidikan yang diselenggarakan pemerintah Republik Indonesia dalam kebijaksanaan pendidikan di Indonesia di mana pada setiap jenjang sekolah yang diselenggarakan pemerintah, pendidikan agama diberikan sesuai kurikulum. Demikian pula halnya di mana semua madrasah baik negeri maupun swasta telah diisi pula dengan mata pelajaran pengetahuan umum.
Karena semakin menebalnya kepercayaan masyarakat terhadap H. M. Daud Arif yang menambah bobot tersendiri bagi MHI, ternyata semakin hari setelah masa peperangan, animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di MHI semakin meningkat, karena masyarakat semakin sadar betapa pentingnya pendidikan Islam tersbut. Hal tersebut menyebabkan lokal yang ada tidak mencukupi lagi untuk menampung murid-murid baru. Maka pada tahun 1952, dibangunlah gedung madrasah baru di komplek Masjid Raya yang berdampingan dengan gedung Masyumi.[1] 
Maka pada tahun 1956, MHI mulai berkembang, ternyata banyak masyarakat yang menyekolahkan anaknya, khususnya bagi murid-murid perempuan sehingga lokal yang adapun tidak mencukupi lagi untuk menampung murid-murid yang ada. Ditambah lagi dengan kondisi gedung yang sudah berumur 20 tahun yang hampir usang dimakan usia yang kemudian gedung lama yang tanahnya diwakafkan oleh Datuk Penghulu H. Bahruddin dibongkar dengan cara mengganti/membangun gedung yang baru yang berada di sebelah lahan yang lama yang diwakafkan oleh Datuk Penghulu H. Ahmad Penghulu berbentuk leter L (el) dengan fasilitas 6 lokal (3 lokal untuk putra dan 3 lokal untuk putri) yang mampu menampung murid-murid baru (sekarang Madrasah Ibtidaiyah). Adapun bahan bangunan gedung MHI yang baru ini adalah dari material sisa dari bangunan lama yang masih layak pakai, seperti tongkat, tiang, seng, dinding, jendela dan lain-lain.[2] Kemudian otomatis gedung pada lahan yang pertama tidak ada lagi yang sekarang dijadikan perkuburan Datuk H. Bahruddin dan keluarga.
Keterangan photo: Gambar bersama pelajar MHI puteri di gedung yang baru di rehab. (1956) Pelajar Puteri MHI bersama dewan guruDari kiri ke kanan: H. Asmuni (Pasirah), A. Azizi, Sarnubi Insi, H. Hamzah, KH. M. Daud Arif, KH. Abdurrahman Hakim dan KH. Gumri Abdullah.


[1]KH. Abdul Halim Kasim, SH. Sejarah Singkat Perguruan Hidayatul Islamiyah Kuala Tungkal, (YPHI Kuala Tungkal, 1997), hlm. 9.
[2]Hj. Afifah H. Daud. Wawancara, (Senin, 3 Agustus 2010). dan KH. M. Arsyad. Dokumentasi Fhoto. MA PHI. Al-Anwarussati’ah, (MA PHI Kuala Tungkal, 2003), hlm. 66-67. 

Bahri, Syamsul, Perguruan Hidayatul Islamiyah (PHI): Modernisasi Pendidikan Islam di Tanah Tungkal, (2012), hlm. 105-111 dan 138-139.

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Tanjab Tempo Doeloe - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya